Dari pojok nusantara untuk Indonesia

Logo Banggainesia
Local Edition | | Todays News


Meluruskan Makna Tumpe, Antara Upeti dan Persaudaraan

Pengantaran tumpe kerap didefinisikan dengan anggapan yang salah, sebahagian orang berasumsi tumpe adalah upeti atau sesembahan.

Apriyanto Kuamas
Jumat, 02 Desember 2022 | 07:46:04 WIB
Prosesi molabot tumbe yang dibawa dari Batui ke keraton Kerajaan Banggai 2019.

Pengantaran dan penjemputan telur maleo atau dikenal dengan tradisi molabot tumpe kembali digelar pada penghujung 2022 ini. Tumpe atau tumbe adalah prosesi turun temurun yang sudah berlangsung selama 4 abad.


Sejurus kemudian, pengantaran tumpe kerap didefinisikan dengan anggapan yang salah, sebahagian orang berasumsi tumpe adalah upeti atau sesembahan yang mesti disiapkan wilayah jajahan atau yang ditaklukan.


Padahal, prosesi tumpe hanya berkenaan dengan hubungan kekerabatan antara Batui dan Banggai Laut, yang secara histori Batui adalah saudara muda.


Seperti apa keterhubungan itu, berikut catatan singkat Jurnal Banggai (Media Banggai Group).


Tradisi bermula ketika Raja Banggai pertama Adi Cokro menikahi putri Raja Matindok Ali Asine yang bernama Nuru Sapa. Itu sekitar 1570-an, kala penaklukan raja-raja kecil di Banggai darat (Kab. Banggai saat ini).


Dari hasil pernikahan itu, lahirlah seorang putra dan diberi nama Abu Kasim.


Abu Kasim sendiri bukanlah anak semata wayang dari Adi Cokro, diketahui sang raja yang juga panglima perang kesultanan ternate, sebelumnya telah menikahi Kastela, putri bangsawan Portugis yang tinggal di Ternate. Dari pernikahan itu, Adi Cokro mempunyai seorang putra bernama Maulana Prins Mandapar.


Sehubungan dengan darah portugis yang mengalir pada Mandapar, lalu nama ini lekat dengan predikat pangeran didepannya dan kemudian dikenal dengan sebutan Prins (Prince) Mandapar.


Walau berdarah portugis, Prince atau Pangeran Mandapar tetap diterima sebagai pewaris tahta, setelah Abu Kasim sendiri menolak penobatan dirinya menggantikan sang ayah Adi Cokro.


Sebagai saudara muda yang juga bagian dari Kerajaan Banggai, maka selanjutnya telur Maleo menjadi media pembawa pesan.


Jika tumpe tak tiba dalam prosesi setahun sekali itu. Maka, utusan dari Banggai (laut) akan datang karena khawatir telah terjadi sesuatu pada kerabat saudara seayah yang di Batui.


Hingganya kemudian mereka akan menjenguk sekaligus melihat kondisi saudara mereka.


Mengetahui hal itu, maka memaknai tumpe yang kadangkala dianggap sebagai upeti atau sesembahan adalah keniscayaan.


Bagaimanapun, mustahil jika para raja meminta pajak atau upeti hanya berupa telur, sementara dimasa itu emas sudah sangat dikenal berharga.


Yang patut diketahui bersama, dibalik tumpe adalah ikatan hubungan saudara seayah antara Abu Kasim dan Prins Mandapar.


Bagikan

Berita Terkini

Bupati Lembata Serahkan SK CPNS, Tegaskan Tugas dan Tanggung Jawab Abdi Negara

Saya minta agar kalian lebih energik, profesional, hormati pimpinan dan senior kalian. Bekerjalah dalam semangat kolabor

| Senin, 30 Juni 2025
Lolos Seleksi PPPK Tahap 2, Ratusan Honorer di Lembata Bersiap Penetapan NIP

Ratusan peserta yang telah menanti sejak proses seleksi berlangsung akhirnya mendapatkan kepastian nasib mereka melalui

| Selasa, 01 Juli 2025
Bupati Lembata Sampaikan Harapan untuk Polri di Apel HUT Ke 79 Bhayangkara

Bupati Kanis menyampaikan apresiasi atas peran Polri, khususnya Polres Lembata, dalam menjaga keamanan dan ketertiban ma

| Selasa, 01 Juli 2025
SDK Boto 100 Tahun: Dari Kaki Gunung Labalekan, Cahaya Ilmu Menyinari Lembata

Seratus tahun bukan hanya usia, tapi warisan. SDK Boto adalah akar. Dari sinilah kita belajar mengeja mimpi pertama, men

| Sabtu, 28 Juni 2025
Bupati Lembata Resmi Lantik 35 Pengurus Tim Penggerak PKK dan Tim Pembina Posyandu

Pelantikan ini ditandai dengan penandatanganan berita acara serta pemberian ucapan selamat dari para undangan. Suasana h

| Kamis, 26 Juni 2025
Kunjungan Menteri BKKBN ke Lembata Batal, Agenda Tetap Berjalan

Meski batal hadir secara langsung, Menteri Wihaji tetap menyapa masyarakat Lembata melalui video conference dari Kupang.

| Rabu, 25 Juni 2025
Raih BUMDes Award 2025, Bupati Lembata Minta Jadi Motor Penggerak Desa Lain

Penghargaan ini bukan hanya sekedar simbol, tetapi juga adalah pengakuan atas kerja keras, inovasi dan semangat gotong r

| Rabu, 18 Juni 2025
BUMDes Tujuh Maret Hadakewa Raih Juara I BUMDes Award 2025 Kategori Pariwisata

Ia berharap dengan adanya penghargaan tersebut, masyarakat desa Hadakewa harus lebih siap dan terus memberi dukungan ter

| Selasa, 17 Juni 2025
Melawat Ke Puskesmas Waipukang, Bupati Kanis Ingatkan Nakes Layani Dengan Hati

Disiplin bukan hanya soal absen pagi, tetapi hadir sepenuh hati sepanjang jam kerja. Melayani itu bukan beban, tetapi k

| Sabtu, 07 Juni 2025
Julie Sutrisno Laiskodat Salurkan 15 Ekor Sapi Kurban untuk Umat Muslim Dapil NTT 1

Ia berharap, bantuan tersebut dapat meringankan masyarakat yang kurang mampu agar tetap dapat merasakan kebahagiaan Idul

| Sabtu, 07 Juni 2025
Indeks Berita

Poling

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan

TERKONEKSI BERSAMA KAMI
Copyright © 2025 PojokNesia
Allright Reserved
CONTACT US Lewoleba
Lembata, Nusa Tenggara Timur
Telp: +6281353967028
POJOKNESIA
Viewers Now: 2