Lewoleba – Dalam suasana penuh khidmat, Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, secara resmi melantik 35 pengurus Tim Penggerak PKK dan Tim Pembina Posyandu Kabupaten Lembata masa bakti 2025–2030.
Acara pelantikan digelar di Aula Anton Enga Tifaona, Kamis (26/5/25), dan dihadiri oleh Wakil Bupati H. Muhamad Nasir, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, serta segenap kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Lembata dalam pemberdayaan perempuan dan pembangunan sosial.
Dua tokoh penting turut dilantik dalam kesempatan ini, yakni Hj. Nurmila Nasir, Staf Ahli PKK sekaligus istri Wakil Bupati Lembata, dan Maria Anastasia Bara Baje, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lembata sekaligus Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA).
Bupati Kanisius Tuaq bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata, Ursula S. Bayo, secara simbolis menyematkan PIN kepada Ketua Bidang Pokja 2, Patrisius Pulang, dan Staf Ahli PKK, Hj. Nurmila Nasir. Pelantikan ini tidak semata formalitas birokrasi, melainkan momentum konsolidasi kekuatan perempuan dalam pembangunan sosial, kesehatan, dan ketahanan keluarga di Lembata.
Dalam sambutannya, Bupati Kanisius menegaskan bahwa PKK dan posyandu adalah dua elemen strategis pembangunan yang lahir dari dan bekerja bersama rakyat. “PKK dan posyandu bukan organisasi pelengkap.
Mereka adalah kekuatan sosial yang mampu mengubah wajah Lembata dari rumah tangga. Pendidikan karakter anak, ketahanan ekonomi, hingga kesehatan ibu dan anak, semua dimulai dari tangan ibu-ibu penggerak di posyandu dan kader PKK,” tegas Bupati.
Bupati Tuaq juga menantang pengurus baru untuk tidak berhenti pada aktivitas seremonial atau administratif, melainkan bergerak ke aksi nyata yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Beberapa prioritas strategis yang menjadi fokus pengabdian PKK dan posyandu ke depan antara lain percepatan penurunan stunting, pengentasan kemiskinan, penanggulangan HIV/AIDS, penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pemenuhan gizi ibu dan anak, serta pemberdayaan ekonomi kreatif perempuan.
Untuk Tim Pembina Posyandu, Bupati menekankan pentingnya implementasi enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), mulai dari layanan kesehatan, pendidikan, hingga perlindungan terhadap kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, lansia, dan penderita penyakit kronis.
Wakil Bupati H. Muhamad Nasir yang turut hadir, menguatkan pernyataan tersebut dengan menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem pelayanan dasar berbasis keluarga. Ia menekankan bahwa program PKK dan posyandu harus beririsan dengan agenda prioritas pembangunan daerah.
“Peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi keluarga, dan pengelolaan lingkungan hidup tidak akan berhasil jika PKK dan posyandu tidak menjadi bagian utama dari gerakan ini,” ujarnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Lembata, Ursula S. Bayo, juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan PKK sebagai ruang kolaboratif yang responsif terhadap dinamika sosial masyarakat. Ia mengajak seluruh kader untuk tetap adaptif, inovatif, dan membangun jejaring dengan berbagai pihak di tingkat desa hingga kabupaten.
Pelantikan ini ditandai dengan penandatanganan berita acara serta pemberian ucapan selamat dari para undangan. Suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan mewarnai acara, sebagai simbol kuat nilai gotong royong yang menjadi nafas gerakan PKK dan posyandu.
Para pengurus baru berjanji akan menghidupkan kembali 10 Program Pokok PKK dengan pendekatan kontekstual dan berbasis kebutuhan lokal. Dari dapur rumah tangga hingga meja pengambilan keputusan, para perempuan ini siap menjadi garda terdepan perubahan sosial di Lembata.
Dengan pelantikan ini, Pemerintah Kabupaten Lembata menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan bukan hanya soal keadilan gender, melainkan strategi pembangunan berkelanjutan. PKK dan posyandu kini menjadi ujung tombak dalam mendorong terwujudnya Lembata yang Maju, Lestari, dan Berdaya Saing, dimulai dari rumah, posyandu, dan komunitas akar rumput. ***